Saudaraku, kita bukan orang baik hanya karena dinilai orang lain sebagai orang baik. Orang lain hanya melihat sebatas yang mereka bisa lihat. Sementara yang tersembunyi tentang kita begitu banyak, dan kita tahu siapa kita. Kita bisa saja membuat citra diri tampak seperti orang baik, tapi sesungguhnya kita mengetahui jati diri kita yang sebenarnya.
Ada kebaikan sia-sia, ada amal baik namun tidak menambah prestasi ketaatan kepada Allah. Ya, itulah kebaikan tapi menurut perspektif sang pelakunya sendiri. Kebaikan yang menjadikan si pelaku bangga diri.
Allah berfirman, “Begitulah orang-orang yang melampaui batas itu memandang baik apa yang selalu mereka kerjakan” (QS. Yusuf:12)
Biasanya orang ujub itu melihat amalannya selalu yang terbaik. Amal sedikit dibesar-besarkannya, sementara dosa ringan baginya. Nabi bersabda, “Orang yang jahat akan melihat dosa-dosanya seperti lalat yang hinggap di hidungnya, yang dengan mudah diusirnya dengan tangannya...” (HR.Bukhari).
Betapa banyak lentera yang padam karena tertiup angin. Dan betapa banyak ibadah yang rusak karena penyakit ujub ini. Sadarilah.
Biasanya orang ujub itu melihat amalannya selalu yang terbaik. Amal sedikit dibesar-besarkannya, sementara dosa ringan baginya. Nabi bersabda, “Orang yang jahat akan melihat dosa-dosanya seperti lalat yang hinggap di hidungnya, yang dengan mudah diusirnya dengan tangannya...” (HR.Bukhari).
Betapa banyak lentera yang padam karena tertiup angin. Dan betapa banyak ibadah yang rusak karena penyakit ujub ini. Sadarilah.
Advertisement
0 Response to " Kebaikan yang menjadikan si pelaku bangga diri."
Post a Comment