Pemerintah Komunis Cina: Para Imam di Xinjiang Dipaksa Menari dan Anak-anak di Jauhi dari Agama

URUMQI --Mengunjungi Urumqi, puluhan masjid kita temui, negeri yang semua berbeda dengan dengan provinsi lainnya di Cina ini, kini menjadi daerah otonom. Berganti nama menjadi Xinjiang, muslim Uygur dulu sebelum di ankesasi Cina adalah mayoritas. Puluhan juta etnis Han telah memenuhi wilayah subur dan potensi di negeri yang dulu bernama Turkistan Timur itu.
Islam kin menjadi minoritas dan sangat tertekan. Dan kini Pemerintah Cina memaksa imam di Xinjiang menari di jalanan dan bersumpah tidak akan mengajarkan agama yang membahayakan jiwa anak-anak, Senin (9/2).

Dilansir dari OnIslam.net, Rabu (11/2), seluruh imam di Xinjiang dikumpulkan di lapangan dan mereka dipaksa menari dan bernyanyi. Mereka dipaksa untuk menari sambil mengayunkan pamflet bertuliskan "Pendapatan kami berasal dari Partai Komunis Cina bukan dari Allah".

Mereka juga dipaksa untuk berpidato melarang pemuda menjauhi masjid dan berdoa berbahaya bagi kesehatan serta mengajak mereka untuk menari sebagai gantinya. Guru perempuan pun diperintahkan untuk mengajarkan anak-anak agar menjauhi pendidikan agama. Setiap guru Muslim juga harus bersumpah anak-anak menjauh dari agamanya.
Muslim Uighur adalah penduduk minoritas yang berada di wilayah Xinjiang. Banyak larangan yang diterapkan oleh pemerintah bagi Muslim di Cina. November lalu mereka melarang Muslim beribadah di gedung-gedung pemerintahan serta mengenakan simbol Islam.

Pada Agustus lalu, pemerintah kota Karamay di Xinjiang melarang pemuda berjenggot dan wanita mengenakan jilbab menaiki bus umum. Pemerintah Cina juga melarang mahasiswa dan staf pemerintah mengamati puasa Ramadhan.

Advertisement

0 Response to "Pemerintah Komunis Cina: Para Imam di Xinjiang Dipaksa Menari dan Anak-anak di Jauhi dari Agama"

Post a Comment