Islam di Nepal : Garkha pasukan elit bayaran setia sampai mati

tentara gurkha turut mengawal perayaan maulid Nabi SAW di depan masjid Kathmandu Nepal.
Nepal Kathmandu-- Mengunjungi Kathmandu Nepal, bertepatan dengan bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW, mirip dengan umat Islam di Indonesia, di Nepal pun ada kelompok yang tidak memperingati hari kelahiran Nabi SAW ini, tetapi ada sebagian kelompok yang memperingatinya.

Terasa benar semarak di daerah dan negara minoritas seperti Nepal yang mayoritas Hindu, peringatan hari kebesaran Islam ini terasa benar syiar nya.  Sampai-sampai jalan di depan masjid terbesar di Kathmandu jalanan macet, jalanan utama persir berhampiran dengan bekas istana raja yang kini di jadikan museum itu dikawal tentara ghurka.

Garkha dibaca gorkha orang kita menyebutnya Gurkha.

Peringatan Mualid Nabi Muhammad SAW di Kathmandu Nepal (05/01) di Masjid Kashmiri Kathmandu para Gurkha itu bersama polisi Nepal turut manjaga keramaian yang dilaksanakan oleh ratusan umat Islam Nepal.
suasana perarakan menyambut maulud Nabi SAW di Kathmandu Nepal

Gurkha, nama ini mungkin masih asing untuk angkatan muda Indonesia. Namun sejatinya, tentara Gurkha, Royal Gurkha Rifles (RGR), yang merupakan pasukan khusus andalan Inggris, pernah berhadapan dengan tentara Indonesia dalam perang kemerdekaan macam Palagan Ambarawa dan 10 November Surabaya.
Gurkha merupakan tentara tangguh yang berasal dari Pegunungan Hima laya, Nepal. Awalnya, Gurkha bertempur sengit melawan tentara Inggris yang tengah berusaha melebarkan kekuasaannya ke Nepal pada 1814.

Kegigihan pasukan ini melawan keberadaan penguasa di tanah lahir nya, membuat Inggris kagum. Perlawa nan yang diberikan penduduk asli Nepal itu sangat hebat dan jauh berbe da dengan penduduk dari negara-negara yang pernah dijajah Inggris.

Sebegitu kagumnya Inggris kemu dian memboyong ratusan orang Gurkha untuk dijadikan tentara dan pengawal. Ternyata, pasukan ini amatlah patuh dan loyal. Bahkan, sampai lepas jiwa dari raga
Contoh kesetiaan ini ditunjukkan saat Inggris menghadapi great mutiny. Alkisah, Jenderal Lyte dari Royal Artillery yang bermarkas di Delhi sedang berbincang dengan Ensign Wheatley dan Foster di markas Sirmoor Battalion. Karena itu markas Gurkha, tentu seorang Gurkha ditugaskan menjaga panji-panji Sirmoor Batalion.

Saat membicarakan strategi perang, tiba-tiba terdengar suara tembakan. Sebutir peluru langsung mengenai kepala sang Gurkha yang terbelah dua. Jenderal Lyte dan kedua anak buahnya tentu mau muntah menyaksikan pemandangan horor di depannya.Namun, Kopral satuan jaga Gurkha yang melongok ke ruang Sang Jenderal, dengan tenang memerintahkan seorang prajurit Gurkha lain untuk menggantikan rekannya yang tewas di tempat yang sama. Tak lama kemudian, datang tembakan berikutnya, kali ini menewaskan sang Gurkha pengganti.

Selanjutnya, jasad Ensign Wheatly dievakuasi, setelah Gurkha penjaga ketiga menggantikan rekannya yang gugur, kembali berdiri di tempat yang sama. Lebih dari 200 ribu Gurkha telah bertempur untuk Inggris. 43 ribu di antaranya gugur dalam Perang Dunia dan 13 orang pernah menerima bintang Victoria Cross. Tidak salah jika Gurkha adalah kebanggaan Ratu Inggris.

Hingga ke hari ini Negara Kaya Brunei memakai tentara bayaran ini untuk pasukan elitnya. (***)

Advertisement

0 Response to "Islam di Nepal : Garkha pasukan elit bayaran setia sampai mati"

Post a Comment