Wasiat : Umar bin al-Khaththab.

Oleh: Mas Imam.

Wasiat merupakan salah satu ajaran Allah yang mulia, penting dan sangat berguna.
Contoh sebuah wasiat Allah di dalam kitab-Nya, yang artinya, “…dan sungguh Kami telah mewasiatkan kepada orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan (juga) kepada kamu; bertakwalah kepada Allah…”(QS. an-Nisa: 131)
Rasulullah memberikan keteladanan kepada ummatnya berupa contoh wasiat yang baik. Ummu Salamah -istri Nabi- menyebutkan di antara wasiat terakhir Rasulullah, “Shalat…shalat dan (perlakukanlah dengan baik) orang-orang yang berada di bawah tanggung jawabmu.” (H R. Ahmad, no.27240)
Itulah contoh wasiat Rasulullah yang beliau sampaikan menjelang wafat. Lalu, bagaimana contoh wasiat dari generasi terbaik (baca: Salaf Shalih), yang meneladani Rasulullah dengan baik?
Berikut ini beberapa contoh wasiat dari mereka menjelang akhir hayat. Yaitu;




”Umar bin al-Khaththab.
Salim bin Abdullah mengatakan dari ayahnya, “Umar berada di pahaku saat beliau sakit yang mengakibatkan beliau meninggal dunia. Beliau (yakni: Umar–red) mengatakan, “Letakkan kepalaku di atas tanah.” Aku pun mengatakan, “Ada apa dengan Anda, aku letakkan di atas tanah atau di atas pahaku?!” Lalu, beliau mengatakan, “Tak ada ibu bagimu, letakkanlah di atas tanah.” Maka, aku pun meletakkan kepala beliau di atas tanah. Lalu, beliau mengatakan, ‘Celakalah aku dan celakalah ibuku jika Allah tidak merahmatiku.

Advertisement

0 Response to "Wasiat : Umar bin al-Khaththab."

Post a Comment