Awal lahirnya Dollar
Akibat
gejolak politik yang berawal dari kepentingan ekonomi, pada 1913 para
bankers AS menyatakan telah terjadi kekurangan mata uang di Amerika.
Oleh sebab itu, pemerintah Amerika tidak bisa menerbitkan mata uang lagi
karena semua emas cadangannya telah terpakai.
Agar ada tambahan sirkulasi uang, sekelompok orang kemudian mendirikan satu bank yang dinamakan “The Federal Reserve Bank of New York”, yang kemudian menjual stock yang dimiliki dan dibeli oleh mereka sendiri senilai US$ 450. 000. 000 melalui bank-bank: Rothschild Bank of London, Rothschild Bank of Berlin, Warburg Bank of Hamburg, Warburg Bank of Amsterdam (Keluarga Warburg mengontrol German Reichsbank bersama Keluarga Rothschild),
Israel Moses Seif Bank of Italy, Lazard Brothers of Paris, Citibank,
Goldman & Sach of New York, Lehman & Brothers of New York, Chase
Manhattan Bank of New York, serta Kuhn & Loeb Bank of New York.
Karena
bank-bank tersebut mempunyai cadangan emas yang besar, maka bank
tersebut dapat mengeluarkan mata uang yang dengan jaminan emas tersebut
dan mata uang tersebut disebut “Federal Reserve Notes”. Bentuknya sama dengan mata uang Amerika dan masing-masing dapat saling tukar.
Untuk
membayar bunga, pemerintah Amerika menciptakan income-tax. Jadi
sebenarnya warganegara Amerika membayar bunga kepada Federal Reserve.
Income tax dimulai tahun 1913, pada tahun yang sama Federal Reserve Bank
didirikan. Seluruh income tax yang terkumpul dibayarkan ke Federal
Reserve sebagai bunga atas pinjaman.
Awal tahun 1929, Federal Reserve berhenti menerima uang emas sebagai bayaran. Yang berlaku hanya ‘uang resmi’.
Federal Reserve mulai menarik uang kertas yang dijamin emas dari
sirkulasi dan menggantinya dengan ‘uang resmi’. Sebelum tahun 1929
berakhir, ekonomi Amerika mengalami malapetaka (dikenal dengan masa (‘Great Depression’).
Tahun 1931, Presiden Amerika Hoover mengumumkan kekurangan budjet
sebesar US$ 902. 000. 000. Tahun 1932 Amerika menjual emas senilai US$
750. 000. 000 yang digunakan untuk menjamin mata uang Amerika. Ini sama
dengan ‘penjualan likuidasi’ sebuah perusahaan bermasalah. Emas yang
dijual ini dibeli dengan potongan (discount rates)
oleh bank internasional/bank asing (persis keadaannya seperti di
Indonesia sekarang ini), dan pembelinya adalah pemilik Federal Reserve
di New York.
Roosevelt
melakukan serangkaian keputusan untuk melakukan reorganisasi
pemerintahan Amerika sebagai suatu perusahaan. Perusahaan ini kemudian
mengalami kebangkrutan. Amerika bangkrut karena tidak bisa membayar
bunganya akibat berhutang kepada Federal Reserve. Akibat bangkrutnya
Amerika, maka bank-bank yang merupakan pemilik Federal Reserve sekarang
memiliki seluruh Amerika, termasuk warganegaranya dan asset-assetnya.
Negara Amerika bentuknya adalah anak perusahaan Federal Reserve.
Tahun
1934 Roosevelt memerintahkan seluruh bank di Amerika untuk tutup selama
satu minggu dan menarik emas dari seluruh warga AS dan juga mata uang
yang diback-up emas dan menggantinya dengan “seolah-olah uang” (uang kartal) yang dicetak Federal Reserve. Tahun itu dikenang sebagai ‘Liburan Bank Nasional’.
Warga AS Dilarang Memiliki Emas
Rakyat
mulai menahan emasnya karena mereka tidak mau menggunakan kertas tak
bernilai “seolah-olah uang”. Karena itu Roosevelt pada tahun 1934
mengeluarkan perintah bahwa setiap warganegara dilarang memiliki emas,
karena illegal. Para hamba hukum mulai melakukan penyelisikan pada
orang-orang yang memiliki emas, dan segera menyitanya jika ditemukan. (Catatan: Pada
saat itu rakyat yang ketakutan berbondong-bondong menukar emasnya
dengan sertifikat/bond bertuliskan I.O.U yang ditandatangani oleh
Morgenthau, Menteri Keuangan Amerika). Hal ini merupakan perampokan emas
besar-besaran yang terjadi dalam sejarah umat manusia. Tahun 1976
Presiden Carter mencabut aturan ini.
Tahun
1963 Presiden Kennedy memerintahkan Departemen Keuangan Amerika untuk
mencetak uang logam perak. Langkah ini mengakhiri kekuasaan Federal
Reserve karena dengan memiliki uang sendiri, maka rakyat Amerika tidak
perlu membayar bunga atas uangnya sendiri. Lima bulan setelah perintah
itu dikeluarkan, Presiden Kennedy mati dibunuh.
Langkah
pertama Presiden Johnson adalah membatalkan keputusan Presiden Kennedy
dan memerintahkan Departemen Keuangan Amerika untuk menghentikan
pencetakan mata uang perak sekaligus menarik mata uang perak dari
peredaran untuk dimusnahkan. Pada hari yang sama Kennedy dimakamkan,
Federal Reserve Bank mengeluarkan uang ‘no promise’ yang pertama. Uang
ini tidak menjanjikan bahwa mereka akan membayar dalam mata uang yang
sah secara hukum, tetapi mata uang ini merupakan alat pembayaran yang
berlaku.
Presiden
Ronald Reagan merencanakan memperbaiki pemerintahanh Amerika sesuai
dengan aturan konstitusi. Ia ditembak beberapa bulan kemudian oleh anak
dari teman dekatnya, Wakil Presiden George Bush. Reagan tidak
mengeluarkan perintah baru dan pada tahun 1987 untuk melaksanakannya
namun perintah tersebut tidak ditanggapi oleh pemerintah Amerika.
Tahun
1993, James Traficant dalam pidatonya yang terkenal di Parlemen
mengutuk sistem Federal Reserve sebagai suatu penipuan besar-besaran.
Tak lama setelah itu ia menjadi korban penyelidikan korupsi sekali pun
tidak ada tuntutan kepadanya selama bertahun-tahun.
Pada
tahun 2002, Traficant akhirnya terbukti korupsi. Ia mengatakan bahwa
saksi-saksi yang melawan dia semuanya dipaksa untuk berbohong. Ia juga
mengeluh karena tidak diperkenankan menghubungi semua orang yang
menyelidikinya, sebagai saksi. Karena kebusukan sistem The Federal
Reserve, penguasa AS anti Yahudi Henry Ford pernah berkata, “Barangkali
ada bagusnya rakyat Amerika pada umumnya tidak mengetahui asal-usul
uang, karena jika mereka mengetahuinya, saya yakin esok pagi akan timbul
revolusi”.
Demikian
sejarah kebusukan sistem mata uang kartal. Umat Islam seharusnya dengan
penuh kesungguhan mulai menggunakan kembali emas dan perak sebagai mata
uang, bukan dollar, rupiah, dan sebagainya. Kita harus sadar, kaum
Yahudi Internasional sepanjang sejarahnya terus menghimpun dan
mengangkangi emas dan perak dari seluruh manusia non-Yahudi. Untuk
melawan semuanya itu tidak ada jalan lain, umat Islam harus kembali
kepada penggunaan emas dan perak sebagai mata uang dan juga sebagai
investasi.
Di
Amerika Serikat saja, sejumlah warganegaranya telah lama aktif
mengkampanyekan kembali penggunaan emas dan perak sebagai mata uang
sejati (Liberty Dollar). Pelan tapi pasti, dunia akan kembali
mempergunakan mata uang sejati ini. Mudah-mudahan kita tidak terlambat.
(Tamat)
Advertisement
0 Response to "Sejarah Dollar Amerika "
Post a Comment